
Proxmox: Pengoperasian – Akses WebUI dan Membuat VM/Container [3]
Langkah 1: Akses Web UI Proxmox
Setelah instalasi selesai, Proxmox udah siap diakses lewat browser. Begini caranya:
- Buka Browser
- Ketik alamat IP server Proxmox di browser kamu. Formatnya:
https://IP_SERVER>:8006
Contoh:
https://192.168.1.100:8006
- Ketik alamat IP server Proxmox di browser kamu. Formatnya:
- Login
- Username:
root
- Password: Password yang kamu set waktu instalasi.
Tips: Kalau muncul warning soal sertifikat SSL, klik “Advanced” dan lanjutin aja.
- Username:
- Dashboard Setelah login, kamu bakal masuk ke dashboard Proxmox. Di sini, kamu bisa lihat status server, resource yang tersedia, dan menu buat bikin VM/CT.
Langkah 2: Membuat Virtual Machine (VM)
Mau bikin VM buat OS favorit kamu? Yuk, ikuti langkah-langkah berikut:
- Klik “Create VM”
- Di sidebar kiri, pilih server kamu.
- Klik tombol “Create VM” di pojok kanan atas.
- General Settings
- Masukin nama VM (contoh:
Ubuntu-Server
). - Pilih ID VM (otomatis ter-generate).
- Masukin nama VM (contoh:
- OS Selection
- Upload ISO OS yang mau diinstall (bisa via tab “Storage”).
- Pilih ISO dari dropdown menu.
- System Settings
- Pilih jenis BIOS (default: SeaBIOS).
- Aktifkan EFI kalau perlu.
- Hard Disk
- Tentukan ukuran storage buat VM (contoh: 20GB).
- Pilih format disk (default: qcow2).
- CPU dan Memory
- Tentukan jumlah core CPU dan RAM yang mau dialokasikan (contoh: 2 core, 4GB RAM).
- Network
- Pilih bridge network (default:
vmbr0
).
- Pilih bridge network (default:
- Finish
- Review semua settingan, lalu klik “Finish” .
- Install OS
- Start VM dari dashboard.
- Klik “Console” buat akses layar VM dan install OS seperti biasa.
Langkah 3: Membuat Container (CT)
Kalau kamu lebih suka container daripada VM, begini caranya:
- Klik “Create CT”
- Di sidebar kiri, pilih server kamu.
- Klik tombol “Create CT” .
- General Settings
- Masukin nama container (contoh:
nginx-container
). - Pilih ID container (otomatis ter-generate).
- Masukin nama container (contoh:
- Template
- Download template OS dari tab “Templates”.
- Pilih template dari dropdown menu.
- Root Disk
- Tentukan ukuran storage (contoh: 5GB).
- CPU dan Memory
- Tentukan jumlah core CPU dan RAM (contoh: 1 core, 2GB RAM).
- Network
- Pilih bridge network (default:
vmbr0
).
- Pilih bridge network (default:
- Finish
- Review semua settingan, lalu klik “Finish” .
- Start Container
- Start container dari dashboard.
- SSH ke container pake IP yang ditentukan.
Proxmox, done.