Manajemen bandwidth sederhana menggunakan Mikrotik (3)

Masih lanjutan yang kemaren, yang akan dibahas kali ini mengenai burst. Burst digunakan apabila anda ingin memberikan bandwidth tambahan kepada pengguna anda melebihi angkat max-limit untuk jangka waktu tertentu. Burst diberikan apabila average-rate selama burst-time dibawah angka burst-threshold, dan akan berhenti apabila average-rate selama burst-time lebih besar atau sama dengan burst-threshold. Ketika burst diberikan nilai…

Selengkapnya

Manajemen bandwidth sederhana menggunakan Mikrotik (2)

Sedikit penambahan mengenai pembahasa manajemen bandwidth sederhana di Mikrotik sebelumnya. Mari ricek [admin@kosmo] > queue simple print Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic 0 name=”global” target=”” parent=none packet-marks=”” priority=8/8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=50M/50M burst-limit=0/0 burst-threshold=0/0 burst-time=0s/0s 1 name=”broadband” target=192.168.20.0/24 parent=global packet-marks=”” priority=8/8 queue=pcq-upload-default/pcq-download-default limit-at=0/0 max-limit=20M/20M burst-limit=0/0 burst-threshold=0/0 burst-time=0s/0s [admin@kosmo] > Priority merujuk…

Selengkapnya

Manajemen bandwidth sederhana menggunakan Mikrotik (1)

Untuk pembahasan ini yang digunakan adalah ROS v.6.34.2 (stable), dengan opsi Simple Queues. Skenario yang umum digunakan adalah dedicated bandwidth dan sharing bandwidth (broadband, best-effort). Skenario 1 – Dedicated Bandwidth Misal: Pelanggan menggunakan IP 192.168.10.2 dengan bandwidth 2Mbps (upload) dan 10Mbps (download) [admin@kosmo] > queue simple add name=dedicated target=192.168.10.2 max-limit=2M/10M [admin@kosmo] > queue simple print…

Selengkapnya