Manajemen bandwidth sederhana menggunakan Mikrotik (3)

Masih lanjutan yang kemaren, yang akan dibahas kali ini mengenai burst.
Burst digunakan apabila anda ingin memberikan bandwidth tambahan kepada pengguna anda melebihi angkat max-limit untuk jangka waktu tertentu.
Burst diberikan apabila average-rate selama burst-time dibawah angka burst-threshold, dan akan berhenti apabila average-rate selama burst-time lebih besar atau sama dengan burst-threshold. Ketika burst diberikan nilai max-limit akan digantikan oleh burst-limit, tetapi ketika tidak maka angka max-limit tidak tergantikan.

burst-limit: angka maksimal upload/download ketika dilakukan burst
burst-time: waktu dalam detik, dasar perhitungan untuk average-rate
burst-threshold: sebagai dasar perhitungan untuk mengaktifkan burst
average-rate: 1/16 bagian dari burst-time, routerOs menghitung average-rate berdasarkan perhitungan ini.
actual-rate: bandwidth sebenarnya yang terkirim

Misal, limit-at=1M , max-limit=2M , burst-threshold=1500k , burst-limit=4M, burst-time=16s
Pengguna akan mendownload dua data sebesar 32Mb. Download pertama akan dimulai pada detik 0, download kedua pada detik ke 16. Sebelumnya tidak ada penggunaan bandwidth.

Ketika pengguna melakukan download, ia akan mendapatkan nilai burst 4Mbps selama 6 detik. Ini terjadi sesuai dengan nilai (longest-burst-time = burst-threshold * burst-time / burst-limit). Ketika burst selesai maka kecepatan download turun menjadi 2Mbps. Untuk mendowload data sebesar 32Mb ini dibutuhkan waktu 9 detik dengan menggunakan burst. Tanpa burst downloadan ini akan berlangsung selama 16 detik. Sehingga ada jeda waktu selama 7 detik sebelum downloadan berikutnya dilakukan.
Average-rate dihitung setiap 1/16 burst-time, sehingga pada contoh ini average-time dihitung per 1 detik.

Waktu average-rate burst actual-rate
0 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0)/16=0Kbps average-rate < burst-threshold → Burst diijinkan 4Mbps
1 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+4)/16=250Kbps average-rate < burst-threshold → Burst diijinkan 4Mbps
2 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+4+4)/16=500Kbps average-rate < burst-threshold → Burst diijinkan 4Mbps
3 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+4+4+4)/16=750Kbps average-rate < burst-threshold → Burst diijinkan 4Mbps
4 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+4+4+4+4)/16=1000Kbps average-rate < burst-threshold → Burst diijinkan 4Mbps
5 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+4+4+4+4+4)/16=1250Kbps average-rate < burst-threshold → Burst diijinkan 4Mbps
6 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+4+4+4+4+4+4)/16=1500Kbps average-rate = burst-threshold → Burst tidak diijinkan 2Mbps
7 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+4+4+4+4+4+4+2)/16=1625Kbps average-rate > burst-threshold → Burst tidak diijinkan 2Mbps
8 (0+0+0+0+0+0+0+0+4+4+4+4+4+4+2+2)/16=1750Kbps average-rate > burst-threshold → Burst tidak diijinkan 2Mbps
9 (0+0+0+0+0+0+0+4+4+4+4+4+4+2+2+2)/16=1875Kbps average-rate > burst-threshold → Burst tidak diijinkan 2Mbps
10 (0+0+0+0+0+0+4+4+4+4+4+4+2+2+2+2)/16=2Mbps average-rate > burst-threshold → Burst tidak diijinkan 0Mbps
11 (0+0+0+0+0+4+4+4+4+4+4+2+2+2+2+0)/16=2Mbps average-rate > burst-threshold → Burst tidak diijinkan 0Mbps
12 (0+0+0+0+4+4+4+4+4+4+2+2+2+2+0+0)/16=2Mbps average-rate > burst-threshold → Burst tidak diijinkan 0Mbps
13 (0+0+0+4+4+4+4+4+4+2+2+2+2+0+0+0)/16=2Mbps average-rate > burst-threshold → Burst tidak diijinkan 0Mbps
14 (0+0+4+4+4+4+4+4+2+2+2+2+0+0+0+0)/16=2Mbps average-rate > burst-threshold → Burst tidak diijinkan 0Mbps
15 (0+4+4+4+4+4+4+2+2+2+2+0+0+0+0+0)/16=2Mbps average-rate > burst-threshold → Burst tidak diijinkan 0Mbps
16 (4+4+4+4+4+4+2+2+2+2+0+0+0+0+0+0)/16=2Mbps average-rate > burst-threshold → Burst tidak diijinkan 0Mbps
17 (4+4+4+4+4+2+2+2+2+0+0+0+0+0+0+0)/16=1750Kbps average-rate > burst-threshold → Burst tidak diijinkan 2Mbps
18 (4+4+4+4+2+2+2+2+0+0+0+0+0+0+0+2)/16=1500Kbps average-rate = burst-threshold → Burst tidak diijinkan 2Mbps
19 (4+4+4+2+2+2+2+0+0+0+0+0+0+0+2+2)/16=1375Kbps average-rate < burst-threshold → Burst diijinkan 4Mbps
20 (4+4+2+2+2+2+0+0+0+0+0+0+0+2+2+4)/16=1375Kbps average-rate < burst-threshold → Burst diijinkan 4Mbps
21 (4+2+2+2+2+0+0+0+0+0+0+0+2+2+4+4)/16=1375Kbps average-rate < burst-threshold → Burst diijinkan 4Mbps
22 (2+2+2+2+0+0+0+0+0+0+0+2+2+4+4+4)/16=1375Kbps average-rate < burst-threshold → Burst diijinkan 4Mbps
23 (2+2+2+0+0+0+0+0+0+0+2+2+4+4+4+4)/16=1500Kbps average-rate = burst-threshold → Burst tidak diijinkan 2Mbps
24 (2+2+0+0+0+0+0+0+0+2+2+4+4+4+4+2)/16=1500Kbps average-rate = burst-threshold → Burst tidak diijinkan 2Mbps
25 (2+0+0+0+0+0+0+0+2+2+4+4+4+4+2+2)/16=1500Kbps average-rate = burst-threshold → Burst tidak diijinkan 2Mbps
26 (0+0+0+0+0+0+0+2+2+4+4+4+4+2+2+2)/16=1500Kbps average-rate = burst-threshold → Burst tidak diijinkan 2Mbps
27 (0+0+0+0+0+0+2+2+4+4+4+4+2+2+2+2)/16=1625Kbps average-rate > burst-threshold → Burst tidak diijinkan 2Mbps
28 (0+0+0+0+0+2+2+4+4+4+4+2+2+2+2+2)/16=1750Kbps average-rate > burst-threshold → Burst tidak diijinkan 2Mbps
29 (0+0+0+0+2+2+4+4+4+4+2+2+2+2+2+2)/16=1875Kbps average-rate > burst-threshold → Burst tidak diijinkan 0Mbps
30 (0+0+0+2+2+4+4+4+4+2+2+2+2+2+2+0)/16=1875Kbps average-rate > burst-threshold → Burst tidak diijinkan 0Mbps
31 (0+0+2+2+4+4+4+4+2+2+2+2+2+2+0+0)/16=1875Kbps average-rate > burst-threshold → Burst tidak diijinkan 0Mbps

Done.

About Denny

Motobike & food lovers. Father of four. Workin' on some linux & mikrotik servers. Just simply, enjoyable journey.

Leave a Comment

You must be logged in to post a comment.